Pontianak,Kalbar , KK – Dewan Adat Dayak Kota Pontianak secara resmi membuka rangkaian kegiatan Naik Dango ke-2 dengan menggelar ritual adat Ngampar Bide di Rumah Radakng, Pontianak. Prosesi sakral ini berlangsung khidmat pada Kamis (24/4/2025), menandai dimulainya perayaan budaya dan spiritual yang akan berlangsung hingga 30 April 2025 mendatang.
Ritual Ngampar Bide dipimpin oleh Penyangahat Erdi, yang membagi prosesi menjadi dua tahapan utama, yakni Nyanggahant Mantak dan Nyanggahant Masak. Seluruh pengurus dan anggota Dewan Adat Dayak Kota Pontianak turut hadir dalam acara penuh makna ini.
Ketua Dewan Adat Dayak Kota Pontianak, Yohanes Nenes, S.H., menegaskan bahwa Ngampar Bide bukan sekadar seremoni pembukaan, melainkan bagian penting dari ritual spiritual masyarakat Dayak. Ia menjelaskan bahwa Naik Dango merupakan wujud rasa syukur kepada Jubata (Tuhan) atas hasil panen padi, sekaligus penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan warisan leluhur.
> “Naik Dango bukan sekadar ajang seni budaya biasa. Di dalamnya terkandung 60 persen unsur ritual adat dan 40 persen seni budaya. Ini berbeda dengan Pekan Gawai Dayak yang lebih menonjolkan aspek seni budaya,” ujar Yohanes Nenes kepada media.
Sementara itu, Ketua Panitia Naik Dango ke-2, Vinsensius Lintas, mengimbau seluruh peserta dan pengunjung untuk menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Ia juga menekankan pentingnya mengikuti arahan panitia, khususnya terkait area parkir dan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan.
> “Kami meminta para pengunjung untuk tertib, tidak membuat keributan, serta mengikuti arahan petugas, terutama dalam hal parkir, agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,” ujarnya.
Setelah prosesi Ngampar Bide, rangkaian kegiatan Naik Dango akan dilanjutkan dengan ritual Ngalanjukant pada tengah malam, diikuti Misa Syukur, Pawai Budaya, penyambutan tamu kehormatan, hingga prosesi adat Ngantat Panompo.
Perayaan Naik Dango ke-2 ini tidak hanya menjadi ajang pesta budaya, melainkan juga ruang spiritual yang mempertemukan masyarakat Dayak dengan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang, dalam suasana penuh kekhidmatan dan kebersamaan.
(Tim)