Pontianak, KALBAR, KK – Pekan Gawai Dayak ke-XXXIX disambut meriah oleh masyarakat Kalimantan Barat. Perayaan budaya tahunan ini dinilai sebagai momen strategis untuk mempererat persatuan lintas suku, generasi, dan identitas budaya di Bumi Tanjungpura.
Kegiatan yang dipusatkan di Rumah Radakng, Jalan Sultan Syahrir, Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, pada Selasa (20/5).
Dalam sambutannya, Krisantus menegaskan bahwa Pekan Gawai Dayak bukan sekadar seremoni budaya, melainkan wahana pemersatu seluruh elemen masyarakat Kalbar.
“Pekan Gawai Dayak harus menjadi titik temu seluruh putra-putri Kalbar tanpa memandang latar belakang suku. Semua warga berhak dihargai dan dilayani secara setara,” ujar Krisantus.
Ia juga mengajak masyarakat Dayak menjadi teladan dalam merawat warisan budaya dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan.
“Suku Dayak itu cerdas, bermartabat, punya integritas, dan penuh kasih. Kita wajib menjaga dan melestarikan budaya, sembari menghormati budaya suku-suku lain. Karena budaya adalah identitas bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Krisantus berharap Gawai Dayak dapat menjadi model inspiratif dalam memperkuat kohesi sosial dan pelestarian kearifan lokal.
“Ini bisa menjadi pilot project untuk membangun semangat kebersamaan lintas suku di Kalbar. Kita bangun daerah ini dengan nilai gotong royong,” ungkapnya.
Menanggapi persoalan pengangguran, Krisantus menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijak, berkelanjutan, dan berkeadilan.
“Jika dikelola dengan baik, kekayaan alam kita mampu menciptakan banyak lapangan kerja,” katanya.
Kepada generasi muda, ia berpesan untuk terus berinovasi, adaptif terhadap perubahan, dan membangun jejaring seluas mungkin.
“Anak muda jangan sampai tertinggal zaman. Harus kreatif, inovatif, dan terbuka terhadap kolaborasi. Relasi itu adalah investasi masa depan,” pungkasnya.
Novi
